Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Urgensi Menghadapi Bonus Demografi
  • Administrator
  • 15 September 2025
  • 77 x
Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Urgensi Menghadapi Bonus Demografi

Berdasarkan kajian Badan Pusat Statistik (BPS), puncak bonus demografi di Indonesia akan terjadi pada tahun 2028-2030. Mengapa dikatakan bonus? Karena 70 persen penduduknya berada diusia produktif. Fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan disebabkan jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sementara proporsi usia muda semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak inilah yang disebut sebagai bonus demografi. Penduduk yang produktif berusia 15 tahun hingga 64 tahun. Sementara penduduk non produktif berusia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas. Proporsi penduduk usia produktif yang sangat besar tersebut, disatu sisi merupakan aset penting yang dapat membuka peluang bila berkualitas dan dikelola dengan baik, namun disisi lain dapat pula menjadi malapetaka apabila kita gagal dalam pengelolaannya. Kondisi ini tentu memiliki dampak yang signifikan. terhadap berbagai sektor kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya dan keamanan negara. Adapun sebagian besar dari penduduk usia produktif saat itu adalah para remaja dan generasi muda pada saat ini.

Persoalan kependudukan yang dihadapi Indonesia, bukan hanya rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya derajat kesehatan, tingginya pengangguran, juga persoalan remaja terkait pergaulan bebas, pernikahan dini, penyalahgunaan napza, dan sebagainya. Mungkinkah kita dapat mewujudkan generasi emas jika masalah-masalah kependudukan ini tidak segera diatasi?. Pengabaian terhadap permasalahan kependudukan saat ini dapat  membentuk generasi penerus yang rentan di masa depan..

Hasil survey ‘Bonus Demografi Gue Muda’ yang diadakan pada 21-29 Maret 2022 dengan menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan di tujuh kota besar meliputi Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. menunjukkan, dari 405 responden yang berasal dari generasi Z dan milenial, sebanyak 37 persen responden tidak menyadari bahwasannya mereka adalah bagian dari periode bonus demografi. Oleh karenanya dianggap penting untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas, agar tenaga kerja yang melimpah menjadi berkah bagi kemakmuran dan kemajuan bangsa, bukan menjadi beban pembangunan.


Pendidikan kependudukan pada generasi muda, utamanya pelajar di sekolah bertujuan membangun pemahaman dan kesadaran serta sikap dan perilaku berwawasan  kependudukan melalui program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).


Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran, di mana di dalamnya terdapat pojok kependudukan (population corner) sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada.

Tujuan dari adanya SSK ini setidaknya ada tiga, yakni: (1) memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing siswa; (2) menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan: (3) mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan kelak ketika mereka menjadi dewasa. Maka dalam konteks program SSK ini, siswa perlu diajak untuk bersikap: (1) Saya Sadar (I aware) mengenai perkembangan jumlah penduduk dunia, kebutuhan dan ketersediaan air, pangan dan energi, (2) Saya Peduli (I care) mengenai isu-isu kependudukan, serta (3) Saya Melakukan (I do) mulai melakukan langkah-langkah aksi nyata melalui perilaku hidup berwawasan kependudukan. ((Mardiya, “Mengenal Sekolah Siaga Kependudukan”,www.kulonprogokab.go.id, Mei 2018).

Pelaksanaan SSK dimulai dengan pengintegrasian pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana ke dalam mata pelajaran yang relevan seperti Geografi, Sosiologi, Ekonomi, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan, dan Bimbingan Konseling. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa didesign sedemikian rupa sehingga dapat mendorong siswa untuk aktif mengobservasi, mencari data, mengolah data, dan menganalisis data kependudukan dengan melaksanakan kunjungan langsung ke lapangan atau ke kantor-kantor yang menyediakan data kependudukan seperti Badan Pusat Statistik (BPS) atau Dinas kependudukan dan Catatan Sipil. Sekolah juga perlu memberi kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan melakukan proses belajar mengajar bersama tenaga medis (bidan) sehingga permasalahan-permasalahan para siswi yang sering dirasakan sehari-hari dan kelak yang akan mereka hadapi dapat langsung dikonsultasikan dengan tenaga medis yang kompeten. Kegiatan seperti ini harus dilanjutkan dengan optimalisasi bimbingan konseling bersama guru BK dan tenaga medis agar para siswa dapat berkonsultasi diluar jam pelajaran namun tetap berada di lingkungan sekolah (Mardiya, Idem).

Kunjungan siswa ke Posyandu, wawancara dengan ibu hamil dan nifas, dapat dilakukan sebagai salah satu program dalam pelaksaan SSK. Selain menambah pengetahuan, membuka wawasan, juga mampu membangun kesadaran siswa pentingnya membentuk keluarga sehat, sejahtera dan terencana untuk mencegah maraknya pernikahan dini yang secara mental, sekonomi, dan reproduksi belum siap. Harapannya siswa memiliki pengetahuan yang utuh dan peduli tentang masalah-masalah kependudukan yang ada di lingkungannya.

 

Daftar Pustaka

 

Aprilia Ika. 2022. Banyak Anak Muda Tak Sadar Jadi Bonus Demografi. https://money.kompas.com/read/2022/04/01/080327826/banyak-anak-muda-tak-sadar-jadi-bagian-bonus-demografi. ( 10 september 2023).

 

Mardiya, 2018. Mengenal Sekolah Siaga Kependudukan. https://kulonprogokab.go.id/v31/detil/4962/mengenal-sekolah-siaga-kependudukan. (10 September 2023).

 

 


Berikan Komentar

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *